ABOUT PENDIDIKAN: MEMBANGUN KEPEMIMPIN GURU DENGAN CINTA

Kamis, 12 Juni 2014

MEMBANGUN KEPEMIMPIN GURU DENGAN CINTA

MEMBANGUN KEPEMIMPIN GURU
DENGAN CINTA……


Bukan titik yang menyebabkan tinta, tapi tinta yang menyebabkan titik
Bukan cantik yang menyebabkan cinta, tapi cinta yang menyebabkan cantik

        Salah satu landasan seorang pemimpin adalah harus memiliki cinta. Dengan cinta kita akan mengubah semua menjadi indah, keindahan ini akan mengikat kita pada setiap keputusan, untuk selalu memberi keputusan terbaik dan diterima dengan senyum oleh yang dipimpin.setiap tindakan menuju keindahan itu merupakan hasil pertimbangan untuk tidak mengecewakan apalagi menyakitkan yang dipimpin.

         Dalam keindahan tak ada kebohongan, kebohongan sekecil apapun disadari sepenuhnya akan merontokan sifat keindahan itu.Sekali kebohongan itu bersemayam dihati kita, maka akan menjadi pupuk bagi tumbuhnya kebohongan-kebohongan baru.

          Dengan cinta kita akan berjiwa besar menerima kelebihan orang lain,bahwa kelebihan orang itu yang akan mengisi kekurangan kita. Dengan cinta kita juga akan menerima kekurangan orang lain sebagai tugas kita untuk berbagi apa yang kita miliki lebih.

          Ketika cinta bersemi dihati dua remaja, maka kemungkinannya ada dua cinta, cinta sejati atau cinta palsu, yang pasti cinta sejati akan dikenang sampai mati, sedangkan cinta palsu hanya sebatas bangku.

         Seorang guru adalah seorang pemimpin, yang selalu berhadapan dengan orang-orang yang harus dipimpin, dan yang dipimpin itu adalah generasi-generasi bangsa,penerus cita-cita perjuangan bangsa,dimana jika kita bisa mewaris, tak akan mendengar lagi kata tawuran, kekerasan atau sejenisnya. cinta pada seorang guru harus memiliki cinta yang tak berbatas, cinta sejati adalah kekuatan yang harus dimiliki oleh seorang guru, jika ini dimiliki maka kawan akan menawan, lawan akan dibuat menjadi kawan, siswa akan selalu dibuat ceria dan bahagia. Gender, kecantikan, kemiskinan, keluguannya dan keanekaragaman para siswa selalu menjadi inspirasi bagi pengembangan potensi siswa itu sendiri.Tak ada emosi ,yang ada diskusi, tak ada doktrinasi yang ada kreasi.

         Seorang guru senantiasa harus memegang falsafah pendidikan yang sudah lama dimiliki sejak dulu , yaitu :

-Tut wuri handayani, Ing ngarso sung tulodo dan ing madio mangunkarso.





SELAMAT BERJUANG DENGAN CINTA!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Tidak ada komentar: